Asisten-I-Pimpin-Rapat-Persiapan-Festival-Lore-Lindu

Asisten I Pimpin Rapat Persiapan Festival Lore Lindu

Palu-Persiapan pelaksanaan Festival Budaya Negeri Seribu Megalit Lore Lindu yang akan dilaksanakan pada tanggal 8 hingga 12 September 2024 oleh Balai Pemeliharaan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, terus dilaksanakan.

Bertempat, diruang rapat Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Sulawesi Tengah, dilaksanakan pertemuannya yang dipimpin langsung Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Fahruddin Yambas. Rabu, (28/8/2024).

Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah OPD lingkup Pemprov Sulteng, diantaranya Dinas Kebudayaan, Dinas Kominfosantik, Dinas Pariwisata, Biro Adpim Setdaprov Sulteng serta Balai Pemeliharaan Kebudayaan Kemendikbudristek, Sulawesi Tengah.

Dalam pertemuan dibahas hal-hal yang bersifat teknis terkait dengan kehadiran tamu/undangan yang akan hadir, peserta yang diundang dan berpartisipasi, ketersediaan akomodasi serta rundown acara.

Direncanakan, yang kegiatan tersebut akan dihadiri Dirjen Kebudayaan, Kemendikbudristek RI bersama beberapa pejabat setingkat Direktur dan para Kepala Balai Pemeliharaan Kebudayaan Se-Indonesia.

Dari pihak Kementerian berharap yang membuka festival ini adalah Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura.

Fahruddin Yambas dalam arahannya menyampaikan bahwa pelaksanaan festival budaya ini merupakan wujud sinergitas dan kolaborasi program Kementerian dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah pada sektor Kebudayaan, khususnya pada situs megalitikum yang berada di Kawasan Tampolore, Kabupaten Poso, yang telah diresmikan oleh Wakil Presiden RI dan dicanangkan oleh Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura.

“Semoga dengan adanya festival ini semakin memperkuat usulan peninggalan megalitikum itu ditetapkan menjadi situs warisan dunia oleh Unesco, sebagaimana harapan besar dari Bapak Gubernur “, ucap Fahruddin.

Dari Balai Pemeliharaan Kebudayaan sendiri menyampaikan beberapa daerah yang telah menyatakan akan ikut berpartisipasi dalam festival tersebut diantaranya Sulawesi Selatan diwakili Toraja dan Sulawesi Barat diwakili Mamasa dan Kalumpang.

Keikutsertaan ketiga daerah tersebut karena adanya kemiripan dalam prosesi tradisi dan budaya dengan wilayah Tampolore terdiri dari Pekurehua, Behoa, Lore Peore dan Bada.

Pertemuan teknis ini akan dilaksanakan kembali pada tanggal 4 September 2024 dengan melibatkan pihak-pihak terkait lainnya, guna kelancaran pelaksanaan kegiatan dimaksud.

Diakhir pertemuan, Fahruddin menyampaikan gagasan, kiranya beberapa kegiatan festival yang dilaksanakan di Kawasan Lore Lindu dapat disatukan menjadi festival berbasis kawasan, seperti Festival Danau Lindu, Festival Tampolore dan Festival Budaya Negeri Seribu Megalit Lore Lindu.

“Kedepan pelaksanaan beberapa festival yang ada di Kawasan Tampolore bisa disatukan saja dengan bentuk berbasis Kawasan”, ujar Fahruddin.

Sumber : PPID Utama/Humas Pemprov. Sulteng.

Brida-Sulteng-Gelar-Seminar-Hasil-Riset-Lukisan-Tapak-Tangan-Prasejarah-di-Kab-Morut

Brida Sulteng Gelar Seminar Hasil Riset Lukisan Tapak Tangan Prasejarah di Kab. Morut

Morut – Dalam rangka mengembangkan pariwisata berbasis budaya dan sejarah, Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Universitas Tadulako (Untad) menggelar Seminar Hasil Riset Lukisan Tapak Tangan Prasejarah di Kabutapen Morowali Utara (Morut). Bertempat, di Ruang Pola Kantor Bupati Kabupaten Morowali Utara. Selasa, (27/08/2024).

Seminar tersebut secara resmi dibuka oleh Bupati Morut yang diwakili oleh Asisten II Bidang Pemerintahan Morowali Utara, Ridwan Nonci. Turut hadir pula Kepala Bappelitbang Morut, unsur forkopimda Morut, perwakilan perangkat daerah lingkup Pemerintah Kab. Morut, perwakilan Camat Petasia, Lurah Baholue, perwakilan Kepala Desa Ganda-Ganda, serta Guru Sejarah di pada SMA dan SMP di Kolonodale.

Dalam sambutannya, Ridwan Nonci, mengungkapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terkhusus Brida Prov. Sulteng yang telah melaksanakan Riset “Jejak Tapak Tangan Manusia Prasejarah” yang terletak di Goa Ganda-Ganda, Kec. Petasia, Kab. Morowali Utara.

Menurut Ridwan, Saat ini terdapat 5 (lima) titik lokasi tapak tangan di Kec. Petasia, yaitu ; tapak tangan ganda-ganda yang berada di Desa Topohulu, tapak tangan gili lana di gunung batu putih, tapak tangan goa air di Desa Gili Lana, tapak tangan pingia di Wilayah Tanjung Uge, dan tapak tangan Pulau Balasika di Desa Tana Uge.

“Karena lokasi tapak tangan tersebut berada di lokasi yang tersebar dan sulit dijangkau, maka untuk menjaga keberadaan situs tersebut tidak cukup dengan keterlibatan Pemerintah saja, akan tetapi perlunya keterlibatan stakeholder lainnya”, ungkap Ridwan Nonci.

Ia berharap kepada perangkat daerah yang mengurusi kebudayaan dan kepariwisataan segera menyikapi hasil rekomendasi riset ini. Selain sebagai cerminan peradaban masyarakat Morut, juga dapat meningkatkan pendapatan daerah melalui kegiatan kepariwisataan.

Sementara itu, dalam paparannya Haliadi Sadi selaku peneliti menjelaskan bahwa lukisan tapak tangan atau yang dikenal juga dengan sebutan hand stensil yang ada di Morut ini merupakan sebuah obyek diduga cagar budaya (ODCB) dan dilindungi oleh dua Undang-Undang yakni UU No. 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya dan UU No. 5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan.

“Dari hasil penelitian yang kami lakukan, gambaran batu cadas yang ada di Morut ini dapat diartikan bahwa masyarakat kuno di Morowali menyisakan tanda tapak tangan yang menggambarkan bahwa mereka telah secara sadar membangun keluarga dan memulai sejarah seni di cadas Morowali” jelas Haliadi

Senada, Zainuddin Badollahi selaku Anggota Tim Peneliti mengungkapkan bahwa keunikan dan nilai sejarah dari jejak tapak tangan ini menjadikan Goa Topogaro sebagai destinasi heritage tourism yang potensial.

“Situs lukisan tangan ini bisa menjadi daya tarik wisata yang mendatangkan pengunjung, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan bagi masyarakat sekitar melalui pemandu wisata, penjual kerajinan tangan, dan restoran lokal”, lanjutnya.

Sumber : Brida Prov. Sulteng/PPID Pelaksana

Brida-Award-Ganti-Nama-Menjadi-Brida-Innovation-Week-Hadirkan-Konsep-Baru-

Brida Award Ganti Nama Menjadi Brida Innovation Week, Hadirkan Konsep Baru

Palu- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Sulteng mengubah nama Brida Award menjadi “Brida Innovation Week” yang akan kembali digelar pada November mendatang.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Brida Provinsi Sulteng Agustin Maria Tobondo dalam wawancara bersama PPID Pelaksana Brida Sulteng. Selasa, (27/8/2024)

“Perubahan nama kegiatan Brida Award menjadi Brida Innovation Week ini dikarenakan adanya jenis kegiatan dan konsep baru yang sudah semakin beragam dan berkembang, serta pelaksanaannya dari yang sebelumnya satu hari menjadi tiga hari”, ungkap Sekretaris Brida Sulteng Agustin Maria Tobondo

Agustin juga menjelaskan, acara ini mengangkat tema “Eksplorasi Potensi Unggulan Sulawesi Tengah”. Kegiatan ini merupakan ajang pemberian apresiasi kepada para ASN, pimpinan perangkat daerah dan perangkat daerah untuk komitmennya berinovasi.

Selain itu, acara ini bertujuan untuk membangkitkan semangat inovasi masyarakat melalui perlombaan inovasi teknologi tepat guna, pameran inovasi yg berasal dari SMA/SMK dan Universitas di Sulawesi Tengah, inovasi perangkat daerah Kab/Kota dan masih banyak inovasi lain yang akan ditampilkan.

Dijelaskanya juga bahwa, pada Brida Innovation Week ini akan diselenggarakan beberapa kegiatan diantaranya, pemberian penghargaan Indeks Inovasi Daerah (IID) dan Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD), seminar internasional, pameran replika inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG), Lomba inovasi TTG, penandatanganan pakta integritas tentang target inovasi, temu bisnis, festival musik, edukasi kepada pelajar tentang inovasi dan beberapa kegiatan menarik lainya.

“Nantinya acara ini akan menjadi agenda rutin tahunan BRIDA Provinsi Sulteng”, ujar Agustin.

Terakhir, ia berharap kegiatan Ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat serta menjadi ajang mencari inovator-inovator baru. Selain itu, memberikan informasi terkait hasil riset yang sudah dilaksanakan Brida Provinsi Sulteng.

Sumber : BRIDA Provinsi Sulteng/PPID Pelaksana

Terima-Piala-UHC-Sekprov-Bahagia-Sudah-Banyak-Masyarakat-Sulteng-Terlindungi-JKN

Terima Piala UHC, Sekprov Bahagia Sudah Banyak Masyarakat Sulteng Terlindungi JKN

Palu-Deputi Direksi Wilayah BPJS Kesehatan Octovianus Ramba menyerahkan penghargaan Universal Health Coverage (UHC) ke Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Novalina dalam acara Forum Komunikasi Provinsi Sulteng Tahun 2024 di ruang Polibu, Rabu (28/8/2024).

Penghargaan UHC yang menyerupai trofi piala dunia diberikan ke Pemprov. Sulteng atas capaian luar biasa kepesertaan JKN yang masuk kategori utama.

“Di Sulawesi hanya dua provinsi yang meraih kategori utama yaitu Sulawesi Tengah dan Gorontalo”, kata Octovianus Ramba.

Untuk masuk dalam UHC kategori utama maka indikator yang dijadikan tolak ukur ialah persentase keaktifan peserta JKN pada suatu daerah harus lebih dari 80 persen.

“Dari total 3.154.499 penduduk, sebanyak 2.610.026 orang atau 82,74 persen telah terdaftar sebagai peserta aktif JKN”, urainya melaporkan.

Dengan diterimanya penghargaan ini kata Sekprov, menjadi motivasi bagi Sulteng untuk meningkatkan cakupan dan kualitas layanan kesehatan sehingga makin banyak masyarakat terlindungi dan sejahtera dengan kehadiran layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Ini kebanggaan kita dan saya mengapresiasi kerja keras kawan-kawan (perangkat daerah) yang komitmen dalam perencanaan dan kepesertaannya”, ujarnya dengan bahagia.

Dirinya menambahkan, lewat forum komunikasi yang diselenggarakan BPJS Kesehatan menjadi wadah strategis untuk berdiskusi antar pemangku kepentingan guna mewujudkan program layanan kesehatan berkelanjutan.

“Kita dapat menyampaikan permasalahan dan mencari solusinya sehingga layanan BPJS Kesehatan bisa meng-cover masyarakat dengan layanan terbaik”, harapnya.

Acara dihadiri Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palu H.S Rumondang Pakpahan, Kadis Kesehatan dr. I Komang Adi Sujendra, Kadis Sosial Sitti Hasbiah N. Zaenong, dan perwakilan perangkat daerah.

Sumber : Biro Administrasi Pimpinan/PPID Pelaksana

Buka-Rakor-Pokja-KPA-Sulteng-Gubernur-Three-Zero-Tahun-2030

Buka Rakor Pokja KPA Sulteng, Gubernur : Three Zero Tahun 2030

Palu– Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Farid Rifai Yotolembah membuka secara resmi Rapat Koordinasi (Rakor) Anggota Pokja KPA Provinsi Sulawesi Tengah. Bertempat, di Gedung Bakeswi. Selasa, (27/8/2024)

Rakor ini juga dihadiri ; Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Provinsi Sulteng, Sekretaris KPA Provinsi Sulteng dan pejabat terkait lainya.

Pada kesempatan itu, Staf Ahli Farid R. Yotolembah membacakan sambutan tertulis Gubernur menyampaikan bahwa Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah sampai dengan bulan april tahun 2024 secara kumulatif terungkap berjumlah kurang lebih 4.023 kasus HIV.

“Terungkap saat ini sudah mencapai 85 persen, dimana penularannya lebih dari 90 persen melalui hubungan seks beresiko baik hetero seksual maupun homoseksual”, sebut Sahli Farid R. Yotolembah

Menurut Staf Ahli, upaya pengendalian HIV-AIDS telah dilaksanakan oleh Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi maupun Kabupaten dan Kota namun belum optimal.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa pengetahuan masyarakat tentang informasi dasar HIV-AIDS masih rendah. Khususnya, pada anak usia 15-24 tahun dari 3.118 siswa yang mendapatkan sosialisasi hiv sejumlah 654 siswa/orang mempunyai pengetahuan komprehensif (32,29 persen) target 95 persen.

“Upaya pencegahan HIV-AIDS dapat secara langsung maupun melalui media sosial”, ujarnya

Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak terkait dan masyarakat untuk bersama-sama mencegah dan melawan HIV-AIDS sehingga dapat menekan adanya infeksi baru dan hilangnya stigma serta diskriminasi sebagai tujuan yang akan di capai Three Zero tahun 2030 yakni ; zero new infection, zero diskrimination dan zero related death aids.

“Gerakan penanggulangan HIV-AIDS di Provinsi Sulawesi Tengah perlu keterlibatan semua sektor”, pungkasnya

Melalui Sahli, Gubernur berharap agar OPD berkomitmen dan bersama-sama merencanakan progamnya sebagai anggota Pokja KPAP sesuai tupoksi masing-masing dan memadukan dengan upaya pencegahan HIV-AIDS.

Sumber : PPID Utama/Humas Pemprov. Sulteng

Sekdaprov-Melantik-Sejumlah-Pejabat-Administrator-dan-Fungsional

Sekdaprov Melantik Sejumlah Pejabat Administrator dan Fungsional

Palu-Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Novalina melantik dan mengambil sumpah/janji Pejabat Administrator serta Pejabat Fungsional sebanyak 4 (empat) orang di Ruang Video Converence (Vidcon) Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, pada Senin, (26/8/2024).

Adapun empat Pejabat Administrator dan Pejabat Fungsional yang dilantik adalah :

  1. Fitri Rosmala Dewi Mastura, S.Sos., MM : Inspektur Pembantu Khusus Inspektorat Daerah
  2. Fernando Kekung, S.Kom : Analis SDM Aparatur Ahli Pertama
  3. Muhamad Akbar, SE : Analis SDM Aparatur Ahli Pertama
  4. Novalinda Tawil, S.Tr.IP : Analis SDM Aparatur Ahli Pertama

Pelantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sulawesi Tengah Nomor : 800.1.3.2/325/BKD-KUD.SE/2024 tentang Pengangkatan dan Pelantikan dari dan dalam Jabatan Administrator di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Pembacaan naskah pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Pejabat Administrator dan Pejabat Fungsional di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah oleh Sekprov Sulawesi Tengah Novalina.

Pelantikan ditutup dengan foto bersama Sekprov dan Pejabat yang baru saja dilantik.

Acara ini turut dihadiri oleh Inspektur Pembantu Wilayah I Salim.

Sumber : Biro Administrasi Pimpinan/PPID Pelaksana

BPKAD-Sulteng-Lakukan-Uji-Coba-Penggunaan-Aplikasi-New-Simpan-Bagi-Perangkat-Daerah-Provinsi-Sulteng

BPKAD Sulteng Lakukan Uji Coba Penggunaan Aplikasi “New Simpan” Bagi Perangkat Daerah Provinsi Sulteng

Palu-Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sulawesi Tengah melakukan uji coba penggunaan aplikasi persediaan terbaru “New Simpan” bagi perangkat daerah Provinsi Sulteng. Bertempat, di ruang rapat BPKAD Provinsi Sulteng. Senin, (26/8/2024)

Pertemuan ini dihadiri Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk Dinas Pendidikan, UPT Balai Pelatihan Performa Teknologi (BLPT), Cabang Dinas Pendidikan Menengah Wilayah I-IV, Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah, serta Dinas Koperasi dan UMKM.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala BPKAD Provinsi Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Kepala Bidang Akuntansi, Idhamsyah. Ia menyampaikan bahwa pentingnya implementasi aplikasi “New Simpan” yang dilakukan terhadap perubahan regulasi akuntansi, sesuai dengan Peraturan Kepala Daerah Nomor 27 Tahun 2022 yang telah diubah dengan Peraturan Kepala Daerah Nomor 11 Tahun 2024.

Idhamsyah juga menjelaskan, metode pencatatan persediaan yang digunakan dalam aplikasi ini berbeda dengan metode sebelumnya, karena menggunakan sistem perpetual, di mana barang yang pertama masuk akan menjadi yang pertama keluar, dengan penilaian harga berdasarkan harga perolehan terakhir.

“Metode pencatatan saat ini sudah berbeda dengan sebelumnya, jadi penilaian persediaanya adalah yang masuk pertama itu yang keluar pertama istilahnya firs in firs out”, tuturnya.

Sementara itu, Muhammad Din dari Kantor Jasa Akuntan Tridea hadir sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut menjelaskan, secara teknis mengenai tata cara penginputan dalam aplikasi manajemen persediaan “New Simpan”.

Ia menekankan bahwa aplikasi ini lebih ringan dan telah diperbarui sesuai dengan peraturan terbaru yang mengatur kebijakan akuntansi, khususnya dalam metode pencatatan persediaan secara perpetual.

“Konteks ini adalah aset lancar berupa barang atau perlengkapan yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah serta barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat”, jelasnya

Uji coba ini diharapkan dapat memastikan bahwa aplikasi “New Simpan” dapat digunakan secara optimal oleh perangkat daerah setelah kegiatan ini selesai, sehingga pencatatan dan pembukuan persediaan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Sumber : BPKAD Provinsi Sulteng/PPID Pelaksana

Kolaborasi-Lintas-Program-Kemenpora-Dispora-Prov-Sulteng-dan-BKKBN-Gelar-Keluarga-Muda-Berdaya-X-Siap-Nikah-Goes-to-Campus-di-Universitas-Tadulako

Kolaborasi Lintas Program, Kemenpora, Dispora Prov Sulteng dan BKKBN Gelar “Keluarga Muda Berdaya X Siap Nikah Goes to Campus” di Universitas Tadulako

Palu, Sulawesi Tengah- Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sulteng berkolaborasi dalam rangka mewujudkan pemuda sebagai agen dalam upaya penguatan koordinasi dan sinergi lintas sektor melalui “program keluarga muda berdaya dan program siap nikah goes to campus”. Bertempat, di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako (Untad). Senin, (26/08/2024)

Dalam sambutanya, Kadispora Prov. Sulteng Irvan Aryanto menyampaikan bahwa perkawinan usia muda menjadi salah satu permasalahan yang terus terjadi di Indonesia sampai hari ini, meskipun angka atau tingkat perkawinan usia muda tidak tinggi, akan tetapi terus meningkat disetiap tahunnya.

“Menurut laporan statistik Indonesia, jumlah kasus perceraian di Indonesia mencapai 516.334 kasus 2022, angka ini meningkat 15,31 persen dibandingkan 2021 yang mencapai 447.743 kasus”, sebut Kadispora

Ia juga menjelaskan, usia pada saat menikah mempunyai keterkaitan yang sangat kuat pada pola membina rumah tangga. Selain itu, perkawinan usia muda memicu sejumah risiko sehingga bisa mengakibatkan kepada ketahanan serta kualitas keluarga yang akan dibangun.

“Perkawinan muda akan berpengaruh terhadap ketahanan keluarga”, ujarnya

Sebelum mengakhiri sambutannya, ia juga mengucapkan selamat datang dan terima kasih buat Kemenpora dan BKKBN RI yang sudah menyelenggarakan program kegiatan ini, dan ucapan terima kasih juga kepada Rektor kampus Universitas Tadulako yang sudah menyediakan tempat dan peserta.

Terakhir, Irvan berharap agar program kegiatan ini dapat menjadi wahana pembelajaran yang bermanfaat dalam membentuk pemuda tangguh generasi emas 2045 melalui keluarga muda berdaya.

Turut hadir : Asisten Deputi Kepemimpinan Pemuda Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Andi Susanto, Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN RI Edi Setiawan,
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Universitas Tadulako, Wakil dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitass Tadulako, Kepala Bidang Kepemudaan Dispora Provinsi Sulawesi Tengah.

Sumber : Dispora Provinsi Sulteng/PPID Pelaksana

Pelatihan-Bendahara-Dana-BOS-Angkatan-II-Dimulai-Sekprov-Semoga-Jumlah-Temuan-Menurun

Pelatihan Bendahara Dana BOS Angkatan II Dimulai, Sekprov : Semoga Jumlah Temuan Menurun

Palu-Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulteng menyelenggarakan Pelatihan Bendahara Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Angkatan II yang diikuti 40 bendahara sekolah, di Aula BPSDM Provinsi Sulteng. Senin (26/8/2024).

Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura diwakili Sekprov Novalina membuka secara resmi pelatihan sekaligus memberikan apresiasi dengan tujuan meningkatkan kompetensi bendahara sekolah dalam mengelola dana BOS yang akuntabel.

Tujuan ini tegasnya yang paling utama sebab, berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Inspektorat, dijumpai banyak sekali temuan menyangkut administrasi pengelolaan dana BOS yang bermasalah.

“Jangan setelah kegiatan ini peserta langsung balik kanan bubar jalan tapi harus ada dampaknya dengan menurunnya jumlah temuan BPK dan Inspektorat sebagai indikator keberhasilan pelatihan”, imbuh Novalina ke peserta.

Selain itu, Ia berpesan agar komitmen budaya kerja antikorupsi senantiasa ditumbuhkan dalam pengelolaan dana BOS.

Termasuk pesan lain supaya peserta saling membagi ilmu dan pengalaman dengan kawan-kawan bendahara sekolah yang belum berkesempatan jadi peserta.

“Selamat mengikuti pelatihan dan tolong pastikan setiap rupiah (dana BOS yang dibelanjakan) bisa dipertanggungjawabkan”, pungkasnya.

Turut hadir di pembukaan, pejabat administrator BPSDM dan Disdik Sulteng serta widyaiswara.

Sumber : Biro Administrasi Pimpinan/PPID Pelaksana

Brida-Award-Kembali-Hadir-Digelar-Selama-Tiga-Hari-Catat-Tanggalnya

Brida Award Kembali Hadir : Digelar Selama Tiga Hari, Catat Tanggalnya!


Palu– Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Sulawesi Tengah akan kembali menggelar event spektakuler yakni “Brida Award 2024” sebagai wadah untuk memberikan apresiasi kepada para ASN, pimpinan perangkat daerah, perangkat daerah yang telah menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Hal itu diungkapkan Kepala Brida Provinsi Sulteng Faridah Lamarauna dalam wawancara bersama PPID Pelaksana Brida Sulteng pada, Senin, (26/8/2024)

Selain itu, Faridah juga mengatakan, Brida Award 2024 akan tetap dilaksanakan, namun event ini di ganti menjadi “Brida Innovation Week”.

“Pastinya jauh lebih meriah dibandingkan dengan penyelenggaraan sebelumnya”, terang Kaban Brida Provinsi Sulteng

Faridah, pelaksanaan event ini akan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dimulai pada 21 November hingga 23 November 2024 di Striti Convention Hall.

Adapun beberapa yang akan dilaksanakan dalam event ini yakni ; pemeringkatan IID, pemeringkatan IPKAD, pasar murah dan pameran produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Kemudian, ada juga kegiatan lainya seperti ; seminar internasional, lomba penerapan teknologi tepat guna, pameran inovasi TTG, seminar akhir riset, dan beberapa kegiatan lainnya

“Yang pasti kegiatannya lebih semarak dari tahun sebelumnya”, ujar Faridah


Sumber : Brida Provinsi Sulteng/ PPID Pelaksana