Palu, Sulawesi Tengah – Gubernur H. Rusdy Mastura , Mengapresiasi dan Bangga dengan Realisasi Investasi Sulawesi Tengah Tahun 2022. Bertempat, diruang kerja Gubernur. Senin, 9 Januari 2023.
Tim Pengelola Data Investasi DPMPTSP Provinsi Sulawesi Tengah Teguh Ananta Menyampaikan secara Rinci Realisasi Investasi Provinsi Sulawesi Tengah dihadapan Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura bersama Tim Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan Moh. Hamdin dan Tim Ahli Gubernur Bidang Percepatan Pembangunan Dharma Gunawan Mochtar, Tim Ahli Gubernur Bidang Fiskal dan Investasi Daerah, Andika.
Teguh Ananta menyampaikan data perkembangan Investasi dari Tahun 2019 – 2022, dimana Realisasi Investasi Tahun 2019 sebesar 31,51 T dari Target 20,08 T, Tahun 2020 Realisasi sebesar 30,88 T dari target 24,20T, Tahun 2021 Realisasi 42,69 T dari Target 31,75 T dan TW III Tahun 2022 Realisasi Investasi Sebesar 76,44 T dari Target 53,09 T. Dan realisasi Investasi Tahun 2022 sampai akhir Tahun 2022 bisa mencapai 100 T.
Selanjutnya Teguh Ananta juga menyampaikan bahwa daerah Investasi terbesar di Provinsi Sulawesi Tengah berada di Kabupaten Morowali, Morowali Utara, Kabupaten Poso dan Kota Palu.
5 Sektor dengan Nilai Realisasi Terbesar sampai periode Triwulan III Provinsi Sulawesi Tengah terdapat pada sektor industri logam dasar, barang logam, bukan Mesin dan Peralatannya, selanjutnya Industri Kimia dan Farmasi, Bidang Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran selanjutnya Listrik, Gas dan Air.
Selanjutnya, dengan jumlah investasi tersebut dapat membuka lapangan Kerja untuk Tahun 2021 bisa sebesar 12.973 TKI, dan Tahun 2022 membuka lapangan kerja 32.000 lapangan kerja.
Melihat data tersebut Gubernur sangat Kagum dan Bangga melihat realisasi Investasi di Sulawesi Tengah, Realisasi Investasi tersebut merupakan kepercayaan Investor Kepada Pemerintah dan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah untuk Mengelola SDA dan Potensi yang terdapat di Sulawesi Tengah.
Tantangan kita untuk menyiapkan angkatan Kerja Asal Daerah Sulawesi Tengah untuk dapat bekerja sesuai kebutuhan Industri yang ada.
Dengan investasi tersebut, sudah dapat membuka lapangan kerja dari Tahun 2021 dan 2022 sebesar 44.973 lapangan kerja baru dari target 58.000 pembukaan lapangan kerja sesuai target Visi dan Misi Gubernur.
Lapangan kerja melalui Investasi Tersebut belum termasuk pada Lapangan Kerja UMKM yang didorong melalui KUR dengan Bunga Ringan melalui Kerja Sama dengan BRI, sehingga target pembukaan lapangan kerja baru tersebut sudah hampir terlampaui.
Gubernur mendapat laporan bahwa ada daerah yang saat ini susah mendapat Tenaga Kerja ini menjadi tantang karena banyak angkatan kerja kita fokus ke Morowali dan Morut.
Gubernur menyampaikan tantangan terbesar adalah SDM. Olehnya, mari tingkatkan pendidikan vokasi dan pendidikan magang ke Luar Negeri, semoga percepatan BLK Kementrian Tenaga Kerja di Palu dan di Morowali dapat menjawab tantangan tersebut.
Sumber : Biro Administrasi Pimpinan