Palu, Sulawesi Tengah. Dalam rangka pelaksanaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) 2023 Sulawesi Tengah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tengah lakukan beberapa persiapan. Rabu (22/02/2023).
Beberapa persiapan yang telah dilakukan pada kegiatan Gernas BBI dan BBWI 2023 Provinsi Sulawesi Tengah yaitu diantaranya, melakukan rapat koordinasi tim daerah yang ada di Provinsi Sulteng, baik itu OPD terkait, stakeholder, tim lintas BUMN dan BUMD. Tidak hanya itu, rapat koordinasi bersama tim co-campign manager juga dilakukan oleh Dinas Perindag, yang mana dalam hal ini yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (KKP) dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral RI (ESDM).
Pada penjelasan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tengah sekaligus kepala harian gernas BBI dan BBWI 2023 Prov. Sulteng Richard Arnold mengatakan, pendataan industri kecil menengah (IKM) juga turut menjadi perhatian dalam persiapan gernas BBI dan BBWI ini. IKM tersebut akan dikurasi terlebih dahulu, yang nantinya akan diberi pelatihan agar ready on-board atau dengan kata lain IKM tersebut bisa menggunakan fasilitas pemasaran digital atau market place, sehingga mereka memiliki transaksi dan meningkatkan kualitas produknya dengan baik. Pemberian pelatihan ini sendiri nantinya akan dilakukan oleh beberapa top brand dari market place tersebut.
“Sudah ada beberapa top brand yang memberikan sinyal hijau, tapi kami berharap agar lebih banyak lagi top brand yang dapat bekerja sama” ucap Richard.
Lauching kegiatan Gernas BBI dan BBWI akan dilaksanakan pada tanggal 13 April 2023, bersamaan dengan HUT Provinsi Sulawesi Tengah. Launching gernas sendiri merupakan proses untuk memperkenalkan Gernas BBI dan BBWI kepada masyarakat, walaupun publikasi terus berjalan pada saat ini. Untuk rangkaian selanjutnya, akan diadakan harvesting atau puncak kegiatan yang akan diadakan pada bulan agustus mendatang.
Selama persiapan yang telah dilakukan beberapa bulan terakhir, Richard menjelaskan bahwa terdapat kendala yang dialami seperti pendataan pada IKM. Informasi yang belum komprehensif diduga menjadi salah satu pemicu mengapa banyak IKM yang belum mendaftarkan dirinya dalam kegiatan Gernas BBI. Dari data IKM sampai dengan 2021, IKM yang terdata di Dinas Perindag Sulawesi Tengah sekitar 10.800, sedangkan pada saat ini, IKM yang terdaftar pada googleform untuk kegiatan Gernas BBI baru sekitar 800.
“Target kita itu 25-30%, kalau melihat hasil data saat ini baru mencapai target tersebut” tambah Richard.
Dalam menanggapi hal tersebut, Richard mengharapkan kepada seluruh OPD dan stakeholder terkait untuk mengajak seluruh mitra agar mendaftarkan IKM miliknya. Selanjutnya Richard berharap, kegiatan ini dapat berkelanjutan untuk meng upgrade skill para IKM, bisa go-nasional bahkan go-internasional, sehingga mereka punya kualitas dan daya saing tersendiri.
Sumber: Humas Pemprov. Sulteng