Bambu, Kec. Una-Una – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan Lounching Program Inovasi Terminal & Transportasi Pangan Terpadu (Tetra-Pandu) dengan Tema “Desain Inovasi Penurunan Daerah Rawan Pangan Sebagai Input Penyelenggaraan Pembangunan Pangan Sulawesi Tengah di Masa Mendatang”. Bertempat, di Desa Bambu, Kec. Una-Una. Kab. Tojo Una-Una Kamis, (25/4/2024)
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, dimulai pada Kamis, 25 April sampai dengan Sabtu, 27 April 2024. Dan kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Bupati Tojo Una-Una diwakili Asisten ll Bidang Ekonomi Pemkab Tojo Unauna Nawatsara Panyili.
Pertemuan tersebut dihadiri, Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten Tojo Una-Una, Kepala Desa Bambu, Perangkat Desa Bambu dan Masyarakat Desa Bambu.
Kepala Bappeda Provinsi Sulteng Christina Shandra Tobondo, melalui sambutannya yang dibacakan oleh Mohammad Saleh Nurmustakim L menyampaikan bahwa saat ini Program Inovasi Tetra-Pandu ditetapkan telah menjadi salah satu inovasi Pemerintah Daerah dalam rangka mengurangi desa rawan pangan yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah melalui SK Gubernur Sulteng No. 500.6.1/15.1/Bappeda-G.ST/2024 tentang Penetapan Desa Percontohan Inovasi Terminal dan Transportasi Pangan Terpadu Tahun 2024.
Dalam sambutannya disampaikan bahwa penurunan rawan pangan merupakan isu strategis 20 tahun mendatang di Sulawesi Tengah dan telah masuk menjadi bagian dari salah satu misi yang diperjuangkan pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 dan rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
“Alhamdulillah, hari ini sudah dilaksanakan dan sedang berlangsung Lounching pelaksanaan program inovasi Tetra-Pandu Tahun 2024 di Desa atau Pulau Bambu”, Jelas Moh. Saleh.
Selanjutnya, M. Saleh juga menjelaskan, lokasi yang menjadi sasaran inovasi sebagai Pilot Project pada tahun 2024 yaitu, desa-desa yang masuk dalam kategori desa rawan pangan Prioritas 1 (sangat rawan) yaitu Desa Walandano di Kabupaten Donggala, Desa Labuan, Desa Toyado, Desa Silanca di Kabupaten Poso dan Desa/Pulau Bambu di Kabupaten Tojo Una-Una. Kategorisasi desa rawan tersebut ditentukan berdasarkan peta Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) dan atas usulan masing-masing bupatinya.
“Dalam kegiatan ini, ada 12 (dua belas) perangkat daerah pemerintah Provinsi yang mendukung dan akan mengintervensi melalui program inovasi Tetra-Pandu untuk menurunkan presentase daerah rawan pangan di Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Tojo Una-Una”, Sebutnya
Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Nawatsara Panyili menyampaikan bahwa Inovasi Tetra-Pandu ini merupakan upaya menekan tingginya presentase daerah rawan pangan yang meningkat signifikan.
Menurutnya, permasalahan spesifik penyebab meningkatnya daerah rawan pangan di Sulawesi Tengah yaitu ; distribusi pangan yang tidak merata yang disebabkan oleh kondisi geografis, harga pangan yang tinggi akibat inflasi, dan kurangnya transportasi yang dikhususkan untuk pangan.
“Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una bersyukur dan berterima kasih dengan dilaksanakannya program inovasi Tetra-Pandu ini”, Ucap Asisten II mengawali sambutannya
Hal tersebut kata Nawatsara, sejalan dengan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
Terakhir, Asisten II berharap, dengan ditetapkannya Desa Bambu Kecamatan Una-Una sebagai salah satu pilot project Desa Percontohan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat serta menjadi langkah awal dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Desa Bambu.
Diakhir acara, dilakukan penyerahan bantuan berupa : pertama, penyerahan bantuan sarana Produksi dalam rangka kecakapan nelayan yakni ; perahu, mesin katinting, hand line, pukat, lampu.
Kedua, penyerahan bantuan Saprodi kerawanan pangan berupa ; benih jagung, pupuk NPK, pupuk urea, herbisida, insektisida dan sprayer.
Ketiga, penyerahan bantuan ternak ayam Buras 4-5 bulan.
Keempat, bantuan cadangan pangan berupa beras sebanyak 5 ton.
Kelima, penyerahan hasil riset budidaya kelapa Genja Varietas Raja.
Keenam, fasilitas bantuan sosial kesejahteraan keluarga.
Selain itu, dilakukan juga monitoring kelangkaan pangan di daerah prioritas, kegiatan operasi pasar dalam rangka terjadinya inflasi, kelangkaan dan tingginya harga bahan pokok serta Workshop pembinaan pemahaman keluarga terhadap pentingnya ketahanan keluarga dan perencanaan keluarga berbasis kelompok Tribina.
Sumber : PPID Pelaksana Bappeda Provinsi Sulteng