Menjelang HBKN, Gubernur Harap TPID Optimalkan Pengawasan Harga Pasar dan Sentra Produksi.

Palu, Sulawesi Tengah – Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Novalina menghadiri sekaligus membuka secara resmi High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)Tahun 2023. Bertempat, di Gedung Pogombo Kantor Gubernur. Jumat, (17/3/2023)

Turut mendampingi Sekdaprov yakni ; Karo Ekonomi Yuniarto Pasman, Kepala Perwakilan BI Dwi Cahyo Nugroho serta Kepala Perum Bulog David Susanto.

Dalam laporannya, Kepala Biro Ekonomi Yuniarto Pasman mengatakan, maksud dan tujuan pelaksanaan High Level Meeting yaitu ; Pertama, sebagai wadah silaturahmi dan berbagi informasi perekonomian antar Instansi di Provinsi Sulawesi Tengah.

Kedua, Menjaga Ketersediaan Pangan dan Keterjangkauan Harga Menjelang HBKN
Membahas Isu-Isu Strategis yang ada di Sulawesi Tengah.

Ketiga, Menetapkan kebijakan dan rekomendasi dalam pengendalian inflasi di Daerah.

Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa kegiatan ini mengangkat tema ; “Sinergi Pengendalian Inflasi Sulawesi Tengah Dalam Rangka Menjaga Ketersediaan Pangan dan Keterjangkauan Harga Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)”.

Pada kesempatan itu, Sekdaprov Novalina membacakan sambutan Gubernur menyampaikan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan BPS pada Februari 2023 menunjukan bahwa tejadi kenaikan inflasi nasional dimana kenaikan terjadi di januari 2023 5,28 % menjadi 5,47 % ditengah ke tidak pastian global.

Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi indonesia saat ini tumbuh solid diatas lima persen, secara akumulatif pertumbuhan ekonomi indonesia pada triwulan 1 sampai triwulan 4 2022 dibandingkan dengan triwulan 1 dan triwulan 4 2021 tumbuh sebesar 5,31 persen, sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Sulawesi meningkat di angka sebesar 15, 17 persen.

Tercatat inflasi Sulawesi Tengah pada Februari 2023 inflasi gabungan dua Kabupaten dan Kota yakni ; Palu dan Banggai di Provinsi Sulteng sebesar -0,15 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender dari Desember 2022 hingga Februari 2022 sebesar 0,42 persen.

Kemudian, inflasi tahun ke tahun dari februari 2022 hingga februari 2023 year of year sebesar 5,80 persen, secara umum inflasi terjadi di sebabkan faktor musiman, dan penyesuaian harga atau tarif pada komoditas yang diatur oleh pemerintah.

“Saya menyambut baik dan mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai salah satu bentuk ikhtiar bersama menuju sulawesi tengah yang lebih maju dan lebih sejahtera, terlebih khusus lagi dalam rangka pengendalian inflasi di Provinsi Sulawesi Tengah.”Kata Sekprov pada kesempatan itu

Untuk itu, Beliau juga menghimbau untuk tetap waspada terhadap peningkatan permintaan terutama pada ramadhan dan hari raya idul fitri, dengan mengoptimalkan pengawasan harga di pasar dan sentra produksi guna memastikan stok dan ketersediaan barang kebutuhan pokok yang terjangkau masyarakat, serta mengoptimalkan belanja APBD untuk pengendalian inflasi daerah.

Turut hadir : Unsur Forkopimda, Kepala Perwakilan BI, Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan, Kepala BPKP, Narasumber dan Mitra Kerja.

Sumber : Humas Pemprov. Sulteng

Tags: No tags

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *