Sambut Haul Guru Tua Ke-55, PB Al-khairaat Bersama Pemkot Palu Adakan Festival Raudhah.

Palu, Sulawesi Tengah – Pengurus Besar (PB) Alkhairaat bersama Pemerintah Kota Palu mengadakan Festival Raudhah dalam rangka menyambut Haul Guru Tua Ke-55. Berlokasi di Kompleks Alkhairaat, Jl. SIS Aljufri, Kota Palu. Minggu (30/4/2023).

Festival ini berlangsung selama 4 hari mulai dari 30 April – 3 Mei 2023 dengan menggunakan tema “Mengintegrasikan Islam dan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Untuk Palu Yang Berbudaya dan Berkeadaban”.

Adapun kegiatan-kegiatan yang diadakan di festival ini yaitu, Pameran UMKM dan Bazaar berbagai macam lomba, mulai dari lomba pendidikan seperti Qiraatul Kutub, cerdas cermat, pidato bahasa Arab, Indonesia, lomba seni seperti jepeng, Hadrah, baca puisi hingga lomba olahraga seperti panahan.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Kota Palu dan Provinsi serta tokoh agama dan masyarakat Kota Palu, diantaranya yaitu Kadis Pariwisata Prov. Sulteng Diah Agustiningsih, Anggota DPR RI Sakinah Aljufri, Walikota Palu Hadianto Rasyid, Habib Hasan Al Habsyi, Habib Abdullah Reza Aljufri serta Forkopimda Kota dan Provinsi.

Pada Kegiatan ini, Ketua Panitia Pelaksana Habib Hasan Al Habsyi menjelaskan sedikit mengenai sejarah dari pemberian gelar Guru Tua kepada Habib Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri.

“Beliau dah mampu mengajar seorang murid hanya setahun si murid sudah menjadi guru untuk membedakan mana guru yang lain dan mana sosok Sayyid Idrus Bin Salim Aldjufrie muncullah gelar guru tua.” Kata Habib Hasan Al Habsyi

Selanjutnya, sebelum membuka Festival ini secara resmi Walikota Palu Hadianto Rasyid menyampaikan Pemerintah Kota Palu dan Pemerintah Provinsi Sulteng sedang berusaha untuk menjadikan Habib Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri sebagai Tokoh Nasional.

“Pemkot Palu dan Pemprov. Sulteng terus mendorong agar pemerintah pusat membuka hati mereka terkait dengan harapan besar masyarakat Sulteng bahwa pemerintah pusat bisa dan dapat menetapkan Habib Idrus sebagai tokoh nasional bahwa hal ini moga-moga insya Allah dapat diwujudkan.” Ucap Hadianto Rasyid.

Kemudian dipenghujung acara, Ketua Utama Alkhairaat Habib Alwi bin Saggaf Aljufri diwakili Habib Abdullah Reza Aljufri menyampaikan keinginannya agar kawasan wisata Sis Aljufri bisa dijadikan kawasan car free day.

“Harapan dari kami dan pesan dari Habib Alwi, bahwasannya kawasan wisata Sis Aljufri ini tidaklah sebatas nama yang bisa kita sukseskan pertahunnya, tetapi kalau bisa kita gunakan dan manfaatkan setiap pekannya diadakan car free day,” ucap Habib Reza Aljufri.

Turut hadir : Kemenparekraf, Dinas Pariwisata Prov. Sulteng dan Dinas Pariwisata Kota Palu, Anggota DPRD Prov. Sulteng, Anggota DPR RI Sakinah Aljufri, Walikota Palu Hadianto Rasyid, Habib Hasan Al Habsyi, Habib Abdullah Reza Aljufri serta Forkopimda Kota Palu dan Provinsi.

Sumber : Media Alkhairaat & Humas Pemprov. Sulteng

Walikota Palu Tutup Secara Resmi Festival KBF dan Lebaran Mandura Ke-8 Tahun 2023.

Palu, Sulawesi Tengah – Walikota Palu Hadianto Rasyid menutup secara resmi Festival Kampung Baru Fair (KBF) dan Lebaran Mandura Ke-8 Tahun 2023. Bertempat, di Jl. Cokrominoto, Kelurahan Baru, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu. Minggu, (30/4/2023).

Penutupan KBF dan Lebaran Mandura dihadiri Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Kepala DKIPS Provinsi Sulteng, Kadis Pendidikan Kota Palu, Kapolres, Ketua FKUB Kota Palu dan Tokoh Masyarakat Kampung Baru.

Kampung Baru Fair merupakan bentuk kepedulian masyarakat Kampung Baru untuk memeriahkan sekaligus memperkenalkan Lebaran Mandura ke masyarakat di dalam maupun di luar Kota Palu.

KBF 2023, mengusung tema “Ayo Berlebaran Mandura di Kampung Baru Fair”, Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari mulai dari tanggal 28 sampai dengan 30 April 2023. Dan di tiap harinya di isi dengan 3 tema acara berbeda yaitu, Religi, Tradisi, dan Urban.

Acara ini di support langsung oleh Pemerintahan Kota Palu semarak KBF dan Lebaran Mandura Tahun 2023 banyak menyajikan berbagai macam kuliner tradisional yang di persembahkan oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Palu.

Kegiatan ini juga diisi dan dimeriahkan oleh para musisi dan seniman dari Kabupaten Donggala, Sigi, Parigi Moutong, Poso juga musisi Kota Palu yang juga ikut berpartisipasi dalam semarak KBF dan Lebaran Mandura tahun 2023.

“Allhamdulillah malam ini festival KBF dan Lebaran Mandura yang sdh berjalan ke-8 tahun, makin kemari semakin bagus. Dan ditahun tahun kedepannya harus semakin bagus dan meriah” ungkap Walikota Palu.

Dalam kesempatan tersebut, Walikota Palu berharap agar kegiatan ini harus terus dilaksanakan tahun-ketahun dengan ide-ide kreasi yang lebih bagus. Olehnya, Walikota Palu berterima kasih kepada panitia dan seluruh masyarakat kota palu yang telah mengawal dan melaksanan kegiatan ini dengan baik.

“Semoga kegiatan ini akan selalu menjadi alat pengikat silaturahmi di antara kita, dan semoga dengan kegiatan ini hal-hal negatif dijauhkan dari kita, Kampung Baru Tidak Ada Matinya” tutup Walikota Palu

Diakhir acara, panitia pelaksana menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba Stand Booth RT dan RW Keluarahan Kampung Baru dan Parade Karnaval sekaligus foto bersama.

Narahubung : Putri (085145797700)
Sumber : Humas Pemprov. Sulteng

Pemerintah dan Masyarakat Sulteng Dukung Pelaksanaan Haul Guru Tua Ke- 55.

Palu, Sulawesi Tengah – Dalam rangka pelaksanaan Haul Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aldjufrie atau Haul Guru Tua Ke-55 Tahun 2023, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan masyarakat menyambut baik pelaksanaan Haul Guru Tua yang ke- 55 yang akan digelar di Kota Palu, bertempat di Kompleks Al-Khairaat Sis Djufrie pada Rabu, 3 Mei 2023.

Untuk itu, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura sangat mendukung dan menyambut baik pelaksanaan Haul Guru Tua yang ke 55.

Gubernur menyampaikan bahwa selain untuk mengenang perjuangan beliau dalam membangun pendidikan di daerah ini lewat Perguruan Islam Alkhairaat, juga menjadikan spirit untuk terus meningkatkan pengetahuan dalam rangka membangun daerah

“Atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan seluruh masyarakat, Saya mengucapkan selamat datang kepada seluruh undangan, masyarakat dan abnaul khairaat pada Haul Guru Tua, semoga kita dapat memaknai nilai perjuangan Guru Tua sekaligus meningkatkan semangat silaturahmi”. Sebut Gubernur Rusdy Mastura

Guru Besar sekaligus Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, Sagaf S. Pettalongi menilai haul pendiri Alkhairaat Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri (Guru Tua) yang setiap tahun dilaksanakan di Kota Palu perlu menjadi satu kegiatan wisata, khususnya wisata religi.

“Pemerintah perlu merespons haul Guru Tua dan Festival Raodhah dengan mengakomodasi kegiatan ini dalam kalender pariwisata Sulteng, khususnya wisata religi,” katanya, terkait momentum pelaksanaan Haul ke-55 Guru Tua tahun 2023 Sabtu, (29/4/2023)

Foto : Media Al-Khairaat
Sumber : Humas Pemprov. Sulteng

Semarak KBF Ke-8 dan Lebaran Mandura 2023 Di Hari Ke-2.

Palu, Sulawesi Tengah – Semarak dan kemeriahan Kampung Baru Fair (KBF) Ke-8 dan Lebaran Mandura 2023 berlanjut di hari ke-2. Masih ditempat yang sama, kegiatan ini dilaksanakan di Jl. Cokrominoto, Kelurahan Baru, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu. Sabtu (29/04/2023).

Dihari sebelumnya, Kampung Baru Fair ke-8 dan Lebaran Mandura 2023 telah digelar dan dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Palu, Reny A. Lamadjido. Selain membuka secara resmi acara KBF dan Lebaran Mandura, Wakil Walikota Palu juga resmikan Tugu Mandura Baru yang terletak di Kelurahan Baru tersebut.

KBF ke-8 tahun 2023 ini, mengusung 3 tema yang berbeda pada setiap harinya yaitu “Religi, Tradisi, dan Urban”. Pada hari ke-2, disemarakan dengan tema Tradisi yang mana dimeriahkan dengan berbagai macam kegiatan seperti ; parade karnaval seni budaya dan etnis, tarian daerah, live musik, dan pemutaran video kompilasi KBF pada tahun-tahun sebelumnya.

Dari penjelasan yang diberikan oleh Pencetus acara Kampung Baru Fair dan Lebaran Mandura, Rival Himran mengatakan, wilayah Kampung Baru menjadi pusat urban untuk pertama kalinya yang ada di Kota Palu. Banyaknya nilai-nilai budaya yang perlu dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi-generasi pada masa ini.

Rival juga menjelaskan bahwa nilai-nilai budaya yang ada di wilayah Kampung Baru sudah mulai tergeser. Dari keresahan inilah Rival mencetuskan untuk membuat festival guna mempertahankan nilai-nilai budaya tersebut.

“Menurut saya nilai-nilai budaya yang ada di kampung baru sudah mulai tergeser, yang tadinya warga menggunakan bahasa Kaili semua namun saat ini sudah jarang yang saya temui” ujar Rival

Pemberian nama Kampung Baru pada festival tersebut pun bukan tanpa alasan. Rival menjelaskan, pada wilayah Kampung Baru terdapat banyak tokoh-tokoh yang lahir diwilayah tersebut, seperti tokoh agama, atlet, seniman dan lain-lain. Yang mana sangat disayangkan apabila generasi berikutnya tidak mengetahui hal tersebut.

“Nama Kampung Baru ini bukan hanya sekadar wilayah, akan tetapi lebih ke identitas dan kebanggaan” lanjutnya.

Sumber : Humas Pemprov. Sulteng

Wakil Walikota Palu Resmikan Tugu Mandura Baru Sekaligus Buka Secara Resmi KBF 2023.

Palu, Sulawesi Tengah – Masyarakat Kelurahan Baru didukung Pemerintah Kota Palu kembali menggelar Kampung Baru Fair (KBF) 2023 sekaligus meresmikan Tugu Mandura, bertempat di Jalan Hos Cokrominoto, Kelurahan Baru, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Jum’at, (28/4/2023).

Kampung Baru Fair merupakan bentuk kepedulian masyarakat Kampung Baru untuk memeriahkan sekaligus memperkenalkan Lebaran Mandura ke masyarakat di dalam maupun di luar Kota Palu.

KBF 2023, mengusung tema “Ayo Berlebaran Mandura di Kampung Baru Fair”, Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari mulai dari tanggal 28 sampai dengan 30 April 2023. Dan di tiap harinya akan di isi dengan 3 tema acara berbeda yaitu Religi, Tradisi, dan Urban.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf Mohammad Amin, Bupati Sigi Irwan Lapatta, Wakil Walikota Palu Reny A. Lamadjido, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Farid Rifai Yotolembah, Longki Djanggola, Pemangku Adat, serta Kepala OPD Lingkup Prov. Sulteng dan Kota Palu.

Wakil Walikota Palu, Reny A. Lamadjido yang membuka kegiatan ini sekaligus meresmikan Tugu Mandura menyampaikan apresiasinya masyarakat kampung baru yang terus konsisten melestarikan Kegiatan Kampung Baru Fair ini.

“Saya berharap tugu mandura ini menjadi sebuah ikon dan dapat menginspirasi seluruh masyarakat Kota Palu dalam mencapai keberhasilan dan kejayaan dalam berbagai bidang” ucap Reny.

Selain itu, Direktur Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf Mohammad Amin yang berkesempatan hadir juga menyambut baik atas terselenggaraannya kegiatan ini serta mendukung kegiatan-kegiatan serupa yang akan dilaksanakan kedepannya.

“Selain dukungan kepada Kampung Baru Fair, tahun ini juga kami mendukung Festival Raoda, Haul Guru Tua, Festival Danau Poso, dan Festival Molawe Tumpek di Luwuk.” Kata Mohammad Amin.

Adapun kegiatan yang berlangsung hari ini di Kampung Baru Fair diantaranya yaitu Pawai Mandura dan Pawai Obor yang memutari Kelurahan Baru dari Jl. Wahid Hasyim, Lalu belok kiri menuju Jl. Diponegoro, kemudian masuk di Jl. Daeng Pawindu dan kembali ke tempat kegiatan melalui Jl. HOS Cokroaminoto.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan penampilan musik dari band-band lokal Kota Palu serta Jajanan dan minuman dari 40 booth UMKM dari masyarakat Kelurahan Baru.

Turut hadir : Bupati Sigi, Irwan Lapatta, Direktur Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf, Dr. Mohammad Amin, M. Sn, MA, Pemangku Adat, Kepala OPD Lingkup Prov. Sulteng dan Kota Palu yang sempat hadir dan Drs. H. Longki Djanggola.

Narahubung : Nyoman (081243544308)
Sumber : Humas Pemprov. Sulteng

Kampung Baru Fair : Lebaran Mandura Ke-8 Tahun 2023 Kembali Digelar.

Palu, Sulawesi Tengah – Gelaran Kampung Baru Fair – Lebaran Mandura Ke-8, meriahkan suasana perayaan Idul Fitri tahun ini. Bertempat, di Jl. Cokrominoto, Kelurahan Baru, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu. Jum’at, (28/4/2023).

Gelaran Kampung Baru Fair – Lebaran Mandura dimulai dari pada 28 April 2023 sampai dengan 30 April 2023, dengan mengusung tema “Religi, Tradisi dan Urban.”

Pameran ini dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Palu, Reny A. lamadjido, sekaligus peresmian tugu mandura.

“Saya berharap tugu mandura ini menjadi sebuah ikon dan dapat menginspirasi seluruh masyarakat Kota Palu dalam mencapai keberhasilan dan kejayaan dalam berbagai bidang” ucap Reny.

Lebih lanjut, Reny A. Lamadjido, mengapresiasi masyarakat kampung baru yang terus konsisten melestarikan Lebaran Mandura yang dirangkaikan dengan Kampung Baru Fair.

“Semoga melalui momentum ini, tali persaudaraan menjadi semakin erat dan mewujudkan Kota Palu yang lebih maju dan mantap bergerak” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Farid Rifai Yotolembah mengatakan, Pemprov Sulteng bersama Pemkot Palu akan melatih masyarakat kampung baru, khususnya pelaku ekonomi kreatif dalam hal pengembangan produk pangan mandura, sehingga dapat menjadi komoditi unggulan dari Kota Palu, khususnya kampung baru.

“Makanan Tradisional Mandura nantinya akan dikemas lebih menarik sehingga dapat menjadi oleh-oleh khas kota palu, khususnya kampung baru” tambah Farid.

Pada hari pertama, antusias pengunjung sudah terasa menyeruak sejak awal kegiatan dimulai. Pengunjung ditemani dengan udara malam yang sejuk sambil menikmati hiburan dan kuliner yang disajikan dalam pameran.

Pameran ini, diramaikan dengan pawai obor dari barisan anak kampung baru sambil mengarak mandura yang disusun berbentuk segitiga. Ini sebuah acara menarik yang disajikan warga kampung baru dalam nuansa religi.

Para pengunjung tumpah ruah diberbagai titik dalam gelaran pameran tersebut. Sebagian meramaikan deretan gerai usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan berbelanja jajanan. Ruang dibagian panggung utama juga dipenuhi pengunjung yang asik menikmati hiburan musik dari band lokal kota palu.

Salah satu pengunjung, Fajar mengatakan sangat senang dengan adanya acara ini, karena bisa mengenal lebih dalam tentang budaya Lebaran Mandura.

“Saya sangat senang bisa datang ke kegiatan ini. Saya bisa menikmati seni budaya dan kuliner khas daerah. Ini sangat menyenangkan bagi saya,” jelasnya.

Kegiatan ini berhasil menciptakan suasana yang ceria dan meriah, di mana para pengunjung dari berbagai kalangan dan latar belakang saling berbaur dan menikmati kegiatan yang diselenggarakan.

Turut hadir : Bupati Sigi, Irwan Lapatta, Direktur Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf, Dr. Mohammad Amin, M. Sn, MA, Pemangku Adat, Kepala OPD Lingkup Prov. Sulteng dan Kota Palu yang sempat hadir dan Drs. H. Longki Djanggola.

Narahubung : Zyahroel (zsiara1@gmail.com)

Sumber : Humas Pemprov. Sulteng

Wagub Ma’mun Amir Pimpin Peringatan Hari Otonomi Daerah ke XXVII

Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) H. Ma’mun Amir Pimpin Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke XXVII Tahun 2023 bertema “Otonomi Daerah Maju, Indonesia Unggul”. Di Lapangan Pogombo Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Sabtu (29/04/23)

Wagub H. Ma’mun Amir saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Sulteng H. Rusdi Mastura menyampaikan setelah 27 Tahun berlalu, Otonomi Daerah telah memberikan dampak positif, terbukti dengan adanya percepatan pembangunan yang ditandai dengan meningkatnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), bertambahnya pendapatan asli daerah (PAD) dan kemampuan fiskal daerah, hal ini dapat dilihat dari angka IPM Sulteng tahun 2022 yang telah mencapai 70,28 atau masuk kategori tinggi, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah tahun 2022 juga tercatat sebagai yang tertinggi dengan pencapaian 15,17 % serta di ikuti dengan perolehan PAD tahun 2022 yang mencapai 1,7 triliun rupiah atau mengalami peningkatan hampir 2 kali lipat dari PAD tahun sebelumnya yang hanya 900 miliar rupiah”. tutur Ma’mun Amir

Sementara disisi lain, kemiskinan Sulawesi Tengah mengalami penurunan dari 12,33 % tahun 2021 menjadi 12,30 tahun 2022, tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan dari 3,75% pada tahun 2021 menjadi 3 % pada tahun 2022

Dengan capaian tersebut Gubernur berharap agar dapat dijadikan referensi dalam penyusunan dan pelaksanaan program program Gerak Cepat Menuju Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera dan lebih maju. yang ditandai antara lain dengan makin meningkat nya IPM dan dan menurunnya angka kemiskinan dan stunting serta semakin baiknya konektivitas dan infrastruktur

Dalam hal menurunkan angka stunting di Sulteng Gubernur menuturkan perlu adanya penanganan yang holistik dan terhilitisasi karena masalah stunting dapat dipicu dari faktor internal hingga eksternal, yang olehnya itu perlu dipastikan dukungan kebijakan baik regulasi, anggaran dan program yang memadai serta berkelanjutan.

Melalui sambutan tertulisnya Gubernur minta agar program dan kegiatan penurunan stunting harus benar-benar efektif, efisien, akuntabel dan transparan serta diikuti dengan koordinasi dan sinergitas semua pihak yang terlibat dalam satgas stunting maupun tim percepatan penurunan stunting provinsi dan kabupaten/kota se sulawesi tengah.

Pada momentum tersebut Gubenur juga mengajak semua pihak untuk bekerjasama dan mendukung terwujudnya tujuan-tujuan otonomi daerah di sulawesi tengah, yang mana kunci utama untuk mencapainya, terletak pada faktor sumber daya manusia, terlebih khusus para asn yang harus berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif, atau disingkat asn berakhlak.

Biro Adpim Setda Prov Sulteng

Mengenal Desa Towale, Desa Potensi Wisata Internasional di Sulteng.

Palu, Sulawesi Tengah – Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulteng Diah Agustianingsih melakukan wawancara dengan Tim Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementrian Kominfo Pusat secara Virtual melalui Chanel YouTube Kominfo Newsroom.

Pada wawancara tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulteng Diah Agustianingsih mengatakan, Desa Towale atau biasa dikenal dengan Desa Pusat Laut adalah salah satu Desa yang masuk di Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Dan Desa ini bisa di tempuh dengan jarak sekitar 45 menit dari Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah.

“Desa wisata ini memang kami dorong khusus, karena Desa ini menawarkan keindahan bawah laut dan keindahan pantai dengan hamparan pasir putih.”Ucap Kadis Pariwisata Provinsi Sulteng

Bersamaan dengan itu, Hal tersebut juga menawarkan kearifan lokal masyarakat, dimana mereka hampir sebagian besar bekerja dengan menenun sarung Donggala atau biasa di kenal dengan Buya Sabe atau Batik Bomba.

“Jadi, ini adalah integrasi antara keindahan alam dan budaya, itulah yang kami tawarkan dari Desa Towale.” Ujar Diah Agustianingsih

Kemudian, Salah satu destinasi yang bisa di kunjungi oleh wisatawan juga di Desa Towale adalah destinasi religinya, sebuah mesjid yang di bangun sejak zaman kerajaan Kaili pada tahun 1800-an. Dan mesjid ini dinamakan mesjid Bulava Mpongeo.

Selain itu, ada juga yang menjadi daya tarik para wisatawan ketika berkunjung adalah atraksi dan ritual budaya memandikan kucing yang terbuat dari emas yang merupakan salah satu ritual yang biasa dilakukan menolak balla menurut kepercayaan masyarakat sekitar.

Masyarakat di Desa Towale hampir 80 persen bekerja sebagai penenun, khususnya ibu-ibu. Peralatannya pun masih menggunakan alat tenun tradisional. Dan juga motif kain tenun yang memiliki ciri khas tersendiri yakni, motif dasar bunga yang di modifikasi dalam berbagai bentuk.

“Itulah yang membedakan dari tenun daerah-daerah lain.” Sebut Diah

Selanjutnya, Kadis Pariwisata juga menjelaskan bahwa apabila para wisatawan yang ingin berkunjung ke Sulawesi Tengah apalagi datang ke Desa Towale, hal nomor satu yang perlu dilakukan adalah mencoba kuliner khas Sulteng yakni, Kaledo (Kaki Lembu Donggala) dan Dange yang merupakan kuliner khas Sulteng yang terbuat dari sagu.

Lebih lanjut, Salah satu yang menjadi daya tarik wisatawan mengunjungi Desa Towale adalah keberadaan satu sumur yang di beri nama pusat laut atau dalam bahasa Kaili sebut puse ntasi, sumur ini berdiameter 10 meter dengan kedalaman 7 meter yang merupakan sumur terbesar di dunia. Ini merupakan salah satu keunikan tersendiri dari Desa Towale. Kononya di katakan bahwa jika mandi di sumur ini akan membuat orang menjadi awet muda.

“Makanya, Desa Towale ini juga dinamakan desa pusat laut karena keberadaan sumur ini.” Jelas Diah dalam dialog wawancara

Salah satu upaya Dinas Pariwisata Provinsi Sulteng dalam mewujudkan Desa Towale sebagai salah satu desa wisata pusat laut yang mendunia adalah dengan mendorong Desa Towale untuk ikut dalam anugerah desa wisata karena melihat begitu banyak potensi di dalamnya.

“Kami bersyukur, Desa Towale masuk dalam 75 Desa terbaik dalam anugerah desa wisata Indonesia.” tuturnya

Atas upaya tersebut, Dinas Pariwisata Provinsi Sulteng akan terus memberikan pendampingan dan melatih khususnya Sumber Daya Manusia (SDM) serta memberikan edukasi kepada masyarakat tanpa meninggalkan apa yang sudah mereka pelihara menjadi kearifan lokal mereka khususnya sumber pendapatan dengan menenun.

“Kita juga sudah bekerjasama dengan fashion designer yang mendesain pakaian-pakaian yang bagus dan cantik. Dan bahkan di buat lagi dalam bentuk tas, sepatu dan berbagai macam produk lainya.” Ungkap Diah

Terakhir, Kadis Pariwisata berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Donggala dan Perangkat Desa serta seluruh pihak untuk terus bekerja sama, mendukung, mempublikasikan dan mempromosikan Desa Towale sebagai Desa wisata.

Sumber : Humas Pemprov. Sulteng

Narahubung : Ahyain (082251271042)

Wagub Sulteng Terima Audiance PB Alkhaerat.

Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Drs.H. Ma’mun Amir didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Dra. Novalina MM menerima audiance dan silaturahmi PB. Alkhaerat yang dikoordinir H. Asgar Basir Khan bertempat di ruang kerja Wakil Gubernur, Jum’at 28 April 2023.

Kunjungan H. Asgar dan PB. Alkhaerat lainnya dalam rangka persiapan pelaksanaan Haul Guru Tua.

Menurut H.Ashar Ada dua kegiatan besar yang akan dilaksanakan yakni temu nasional yang akan berlangsung tanggal 2 Mei 2023 dan
Haul Guru Tua , tanggal 3 Mei 2023.

Untuk itu pihaknya meminta kehadiran Gubernur/Wakil Gubernur untuk memberikan sambutan dalam kegiatan dimaksud.

H. Asgar sekaligus menyampaikan salam hangat dari Ketua Umum PB. Alkhaerat.

Wakil Gubernur H. Ma’mun Amir didampingi Sekdaprov Dra. Novalina menyambut hangat kedatangan rombongan PB. Alkhaerat.

Wakil Gubernur memberikan apresiasi dan menyampaikan dukungan rencana kegiatan temu nasional dan haul Guru Tua yang akan dilaksanakan oleh PB Alkhaerat, sekaligus menyampaikan salam hangat dari gubernur.

Wakil Gubernur berharap dapat menghadiri kegiatan dimaksud sepanjang tidak bertepatan dengan kegiatan lainnya.

“Insya Allah saya akan hadir, mudah-mudahan tidak ada agenda lainnya, kalaupun tidak sempat kami tetap meminta Staf Ahli, Asisten ataupun Sekdaprov untuk mewakili Gubernur,” ujarnya.

Biro Administrasi Pimpinan

Asisten II Ikuti Musrenbang Regional Sulawesi 2023.

Manado – Gubernur diwakili Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Rudi Dewanto mengikuti Musrenbang Regional Sulawesi Tahun 2023. Bertempat, di Hotel The Sentra Manado. Kamis, (27/4/2023)

Kegiatan ini dibuka secara langsung Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Octavianus Estefanus Kandouw.

Mengawali sambutannya, Wakil Gubernur menyampaikan ucapan selamat datang di Kota Manado dan sukseskan kegiatan Musrenbang Regional Sulawesi 2023.

Pada kesempatan itu, Para Gubernur Se- Sulawesi yakni ; Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan menyampaikan deklarasi yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara.

“Kami para Gubernur Sulawesi mendukung pembangunan IKN.” Sebut Wakil Gubernur Sulawesi Utara memimpin deklarasi

Lebih lanjut, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan mendapatkan kesempatan menyampaikan materi dengan tema “Prioritas Pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah Dalam Mendukung IKN Nusantara Tahun 2024.”

Pada kesempatan itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudy Dewanto didampingi Kepala Bappeda Christina Shandra Tobondo.

Sumber : Staf Asisten II