Palu-Dalam upaya memperkuat partisipasi perempuan dalam dunia politik, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar kegiatan Pendidikan Politik bagi Perempuan, yang dilaksanakan di Hotel Best Western Coco Palu, Rabu (18/6/2025).
Kegiatan strategis ini dihadiri oleh puluhan peserta dari berbagai latar belakang, seperti tokoh perempuan, aktivis gender, perwakilan organisasi masyarakat, hingga unsur partai politik. Mereka berkumpul dengan semangat yang sama: memperluas wawasan politik dan mendorong keterlibatan perempuan dalam proses demokrasi.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Tengah yang diwakili oleh Kepala Bakesbangpol, Drs. Arfan, M.Si. Dalam sambutannya, Arfan menegaskan pentingnya memberikan ruang yang lebih besar bagi perempuan dalam proses pengambilan keputusan, baik di level lokal maupun nasional.
“Perempuan memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan politik seperti ini menjadi sangat penting agar perempuan memiliki pemahaman yang kuat tentang hak dan kewajibannya dalam demokrasi,” ujar Arfan di hadapan para peserta.
Lebih lanjut, ia menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam meningkatkan kapasitas dan peran perempuan, terutama menjelang tahun-tahun politik yang semakin dinamis.
“Kita ingin melihat lebih banyak perempuan yang tidak hanya hadir, tapi juga maju sebagai calon legislatif, kepala daerah, dan pengambil kebijakan. Demokrasi harus mencerminkan keberagaman suara, termasuk suara perempuan,” tambahnya.
Para peserta dibekali materi oleh narasumber berkompeten, yakni Dr. Ir. Muhd Nur Sangadji, DEA dan Cherly Trisna Ilyas, SH, MH, yang membahas isu-isu krusial seputar politik perempuan, strategi meningkatkan partisipasi, hingga pentingnya peran perempuan dalam mengawasi jalannya pemilu.
Melalui forum ini, Bakesbangpol berharap akan lahir generasi perempuan tangguh yang tidak hanya memahami dinamika politik, tetapi juga berani tampil sebagai motor perubahan di masyarakat.
“Kami ingin perempuan Sulawesi Tengah tidak lagi menjadi objek politik, melainkan subjek utama dalam menciptakan demokrasi yang inklusif, adil, dan setara,” tutup Arfan.
Sumber : Humas Bakesbangpol Sulteng/PPID Pelaksana Bakesbangpol Sulteng
Leave A Comment