Palu-Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng melaksanakan Rapat Koordinasi Kelompok Kerja (Pokja) Komunikasi Informasi dan Edukasi Komisi Penanggulangan Aids Provinsi (KPAP). Bertempat, diruang rapat Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng. Selasa, (27/2/2024)
Rakor ini mengangkat tema “Pencegahan Human Immunodeficiency Virus – Acquired Imunne Deficiency Syndrome (HIV-AIDS) melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) HIV pada remaja usia 15-24 tahun.”
Pertemuan tersebut dihadiri ; Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, Diskominfo Santik, Dinas Kebudayaan, Bappeda, Dinas Pendidikan, BKKBN, Dinas P2KB, Kemenag, serta pejabat terkait lainya
Kepala Bidang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng Zulfikar Paudi membacakan sambutan tertulis Gubernur sekaligus membuka secara resmi menyampaikan bahwa hingga saat ini, HIV-AIDS terus mengalami peningkatan baik di Indonesia maupun Sulawesi Tengah. Dan upaya pengendalianya pun terus dilaksanakan.
Selanjutnya, Zulfikar menjelaskan, fenomena seks bebas dikalangan remaja dan pasangan sesama jenis (LSL) mendominasi pada 3 (tiga) tahun terakhir.
“Penyebaran HIV-AIDS semakin luas dengan penyebab utama penularannya sebagian besar oleh perilaku seks beresiko baik heteroseksual maupun homo seksual.”Ungkap Gubernur selaku Ketua KPA Provinsi Sulteng
Untuk itu, perlunya komunikasi informasi dan edukasi yang itensif dan terarah agar mereka mendapatkan pengetahuan dalam upaya pencegahannya, dan mereka yang beresiko mau memeriksakan diri untuk mengetahui statusnya.
Gubernur berharap, komitmen yang kuat dari semua unsur dan sektor terkait baik pemerintah, khususnya pada lembaga pendidikan, dalam upaya bergerak bersama menekan laju perkembangan HIV-AIDS di Provinsi maupun Kabupaten/Kota, khususnya pada anak usia 15-24 tahun.
“Dengan upaya ini kita ciptakan generasi yang
yang sehat, bersama kita cegah, bersama kita bergerak.” Tambahnya
Sebelumnya, Sekretaris KPA Provinsi Sulteng Muslimah L. Gadi melaporkan bahwa angka penularan HIV-AIDS pada remaja cukup tinggi dengan kasus HIV sebanyak 3.846. Dan 23,5 persen pada remaja usia 15-24 tahun.
Muslimah juga menjelaskan, berdasarkan data tahun 2023, sebanyak 63 persen temuan kasus HIV pada anak usia 15-24 tahun penyebabnya adalah seksual menyimpang (homoseksual). Kemudian, tingginya penularan HIV melalui seks bebas pada anak usia 15-24 tahun, melalui aplikasi transaksi seksual Mi Chat dan lain-lain.
“Kota Palu menjadi wilayah tertinggi penyumbang kasus HIV, kurang lebih 50 persen”sebut Muslimah
Sumber : PPID Utama/Humas Pemprov. Sulteng, Dinas Kominfosantik.
Narahubung : Ahyain (082251271042)
Leave A Comment